Revitalisasi Posyandu Balita Nusa Indah dalam upaya peningkatan pengetahuan kader tentang gizi Balita di RW 5 Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang

Authors

  • Erni Suprapti Akper Kesdam IV/ Diponegoro Semarang
  • Diana Dayaningsih Akper Kesdam IV/ Diponegoro Semarang
  • Febri Santosa Akper Kesdam IV/ Diponegoro Semarang
  • Mimin Indah Lestari Akper Kesdam IV/ Diponegoro Semarang
  • Kistia Rita Santi Akper Kesdam IV/ Diponegoro Semarang
  • Muhammad Ivan savero Akper Kesdam IV/ Diponegoro Semarang
  • Ovi Berly W Akper Kesdam IV/ Diponegoro Semarang

DOI:

https://doi.org/10.55606/pkmsisthana.v2i2.43

Keywords:

revitalisasi posyandu, nutrisi, balita

Abstract

Balita adalah masa yang membutuhkan perhatian ekstra baik bagi orang tua maupun bagi kesehatan. Perhatian harus diberikan pada pertumbuhan atau perkembangan, status gizi sampai pada kebutuhan akan imunisasi. Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua, perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini bersifat irreversibel atau tidak bisa pulih kembali (Marimbi, 2010). Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurngan atau ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan. Kurang gizi masih merupakan permasalahan serius bagi anak-anak di Indonesia tidak terkecuali anak yang berasal dari perkotaan. Hampir seluruh daerah di Indonesia melaporkan adanya kasus gizi kurang bahkan gizi buruk di wilayahnya. Masyarakat RW 5 kelurahan Rowosari kecamatan Tembalang kota Semarang merupakan Sebagian besar ibu rumah tangga memiliki anak yang berusia antara bayi hingga remaja. Dari 90 balita yang ada di RW 5 Kelurahan Rowosari   Kecamatan Tembalang Semarang Kota, 7 balita beresiko tinggi mengalami gizi kurang. Berdasarkan data bulan November 2019, 7 balita tersebut mengalami penurunan berat atau berat badan yang menetap tiap bulannya. Sebanyak 14% ibu balita di RW 5 tidak mengetahui makanan sehat untuk balita di atas tiga tahun. Sebanyak 17% ibu balita membiarkan anaknya jika tidak mau makan.Kader Posyandu tidak pernah memberikan penyuluhan kesehatan kepada ibu yang mempunyai balita yang pengalami penurunan Berat Badan maupun Balita yang masuk dalam kategori status gizi kurang.Berdasarkan permasalahan serta peluang yang telah dijelaskan diatas, TIM Pengabdian masyarakat ingin melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa Revitalisasi Posyandu Balita Nusa Indah dalam upaya peningkatan pengetahuan kader tentang gisi Balita , dengan tujuan mengoptimalkan peran kader dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang gizi Balita di Posyandu Nusa Indah RW 5 Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang

 

 

References

Marimbi, Hanum, 2010, Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita, Yogyakarta: Nuha Medika
Proverawati, A. 2010. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Nuha Medika, Yogyakarta. Soehatman Ramli, 2009. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS
18001. Jakarta : PT. Dian Rakyat.
Balitbangkes. (2018). Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
Lutviana, E., & Budiono, I. (2010). Prevalensi dan determinan kejadian gizi kurang pada balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), 138-144.

Downloads

Published

2020-12-01

How to Cite

Erni Suprapti, Diana Dayaningsih, Febri Santosa, Mimin Indah Lestari, Kistia Rita Santi, Muhammad Ivan savero, & Ovi Berly W. (2020). Revitalisasi Posyandu Balita Nusa Indah dalam upaya peningkatan pengetahuan kader tentang gizi Balita di RW 5 Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang. JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA, 2(2), 65–69. https://doi.org/10.55606/pkmsisthana.v2i2.43

Most read articles by the same author(s)