REFRESING TENTANG PROGRAM PENCEGAHAN KEKAMBUHAN DI RUMAH SAKIT JIWA SOEROJO MAGELANG
DOI:
https://doi.org/10.55606/pkmsisthana.v4i1.55Keywords:
Refresing, Pencegahan, Sakit JiwaAbstract
Permasalahan kesehatan jiwa cenderung meningkat setiap tahunnya. Prevalensi masalah kesehatan jiwa menunjukkan angka sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia,serta 47,5 juta terkena dimensia (WHO, 2017). Di Indonesia, prevalensi skizofrenia/psikosis 0.18% dan diantaranya 14.0% pernah dipasung dan diantaranya 31.5% dipasung 3 bulan terakhir (Riskesdas, 2018). Prevalensi skizofrenia/psikosis di tempat praktik mahasiswa spesialis keperawatan jiwa di kota Bogor berdasarkan prevalensi Jawa Barat sebesar 0.14% dan di kota Magelang berdasarkan prevalensi Jawa Tengah sebesar 0.25%.
Prevalensi dari kekambuhan masalah kesehatan mental dalam hal ini skizofrenia harus menjadi perhatian. Prevalensi kekambuhan pada klien skizofrenia berada dalam rentang 50-92% secara global (Weret & Mukherjee, 2014). Kemungkinan kambuh pada klien skizofrenia adalah 60% sampai 70% dalam beberapa tahun pertama setelah diagnosis (Stuart et al., 2016). Kekambuhan berada pada rentang 50-92 % pada tahun pertama setelah didiagnosis.
References
Bolton, J. M., Gunnell, D., & Turecki, G. (2015). Suicide risk assessment and intervention in people with mental illness. BMJ (Online), 351. https://doi.org/10.1136/bmj.h4978
De Santis, M. L., Myrick, H., Lamis, D. A., Pelic, C. P., Rhue, C., & York, J. (2015). Suicide- specific Safety in the Inpatient Psychiatric Unit. Issues in MentalHealthNursing,36(3),190–199. https://doi.org/10.3109/01612840.2014.961625
Frelita, G., Situmorang, T.J., & Silitonga, D.S. 2011. Joint Commission International Accreditation Standards for Hospitals, 4 th ed. Oakbrook Terrace, Illinois 60181 U.S.A.
IyerPatricia, W.&Camp Nancy, H.2004.
Dokumentasi Keperawatan: Suatu Pendekatan Proses Keperawatan Jakarta, EGC.
JCI 2006. Journal on Quality and Patient Safety, Root Causes of Sentinel Events,32.
Klehr, J., Hafner, J., Spelz, L.M., Steen, S., & Weaver, K. 2009. Implementation of standardized nomenclature in the electronic medical record. Int J Nurs.Terminol.Classif., 20, (4) 169- 180 available from: PM:19883454
Agung, S., & Wijaya, A. (2013). Hubungan Dokumentasi Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di RS Di Jawa Timur, 13–16.
Health Care Organizations. (n.d.). Suicide Risk Assessment Guide. 2017. Wulandari, R., & Kes, M. (2016). Pasient safety. Retrieved March 2, 2019,
from http://eprints.dinus.ac.id/14476/1/[Materi]_Respati_Wulandari%2C_M._K es_-_Pasient_Safety
KomisiAkreditasi Rumah Sakit 2012.PanduanPenyusunan DokumenAkreditasi. 2012.
Agung, S., & Wijaya, A. (2013). Hubungan Dokumentasi Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di RS Di Jawa Timur, 13–16.
Health Care Organizations. (n.d.). Suicide Risk Assessment Guide. 2017. Wulandari, R., & Kes, M. (2016). Pasient safety. Retrieved March 2, 2019,
from http://eprints.dinus.ac.id/14476/1/[Materi]_Respati_Wulandari%2C_M._K es_-_Pasient_Safety
WHO. Guidelines for Medical Record and Clinical Documentation. 2007