Asuhan Keperawatan Keluaga dengan Implementasi Diet Labu Kuning untuk Penderita Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo

Eva Mardiana Hidayah; Rice Hernanda; Sutrisno Sutrisno

doi:10.59680/ventilator.v2i4.1538

Authors

Eva Mardiana Hidayah Universitas Aisyah Pringsewu
Rice Hernanda Universitas Aisyah Pringsewu
Sutrisno Sutrisno Universitas Aisyah Pringsewu

DOI:

https://doi.org/10.59680/ventilator.v2i4.1538

Keywords:

diabetes mellitus, diet, pumpkin, family nursing care

Abstract

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disease characterized by increased blood glucose levels (hyperglycemia) caused by insulin secretion deficiency and / or insulin resistance which over time can cause serious damage to various body systems, especially to nerves and blood vessels, Pumpkin (Cucurbita moschata) is one of the fruits that contains antioxidant compounds Pumpkin (Cucurbita moschata) can also overcome poisoning, clean digestion, and play a role in overcoming hyperglycemia. The purpose of this study was to determine the Nursing Care of Families with the Implementation of the Yellow Pumpkin Diet for Patients with Diabetes Mellitus in the Sukoharjo Health Center Work Area. Data collection methods Data is obtained by interview and observation. The results are written with field notes, then copied in the form of transcripts (structured notes). The activity plan was carried out on Tuesday, June 25, 2024 regarding education on the implementation of the Pumpkin Diet for Diabetes Mellitus Patients in the Sukoharjo Health Center Work Area. The results of the evaluation of the diagnosis of blood sugar instability and given pumpkin diet therapy. The first day before giving pumpkin 250mg/dl after giving pumpkin 247mg/dl on the first day. During the 3 days of giving a diet of yellow pumpkin to 238mg / dl.

References

Alvionita, putri ika. (2023). keperawatan keluarga pada klien hipertensi dengan intervensi pemberian aromaterapi essential oil lavender di desa ambarawa barat tahun 2023.

Asmira, S., Azima, F., & Sayuti, K. (2022). Analisis Proksimat dan Indeks Glikemik Bolu Berbasis Tepung Labu Kuning dan Tepung Kedelai sebagai Camilan Diabetes Tipe 2. Jurnal Agribisnis, 2(1), 21–26.

Avelia, A., Tamtomo, D. G., Sari, Y., Ilmu, P., Universitas, G., Maret, S., Kedokteran, F., Sebelas, U., Parasitologi, D., Kedokteran, F., Sebelas, U., Gizi, J., & Kemenkes, P. (2023). Gizi indonesia. 46(1), 67–76. https://doi.org/10.36457/gizindo.v46i1.807

Evarina, M. Y., Andriani, V., Biologi, P. S., Sains, F., Adibuana, U. P., Xii-, J. D. M., & Timur, J. (2023). ( Amorphophallus muelleri Blume ), DAN KOMBINASI KEDUA PENINGKAT MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT ( Mus musculus ) PENDAHULUAN Diabetes Melitus ( DM ) merupakan penyakit metabolik dengan ciri hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin , kerja. 11(2), 1135–1149.

Fitri, E. Y., Andini, D., & Natosba, J. (2020). Pengaruh Discharge Planning Model LIMA terhadap Kesiapan Pulang pada Pasien dengan Diabetes Melitus. Jurnal Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan, 3(1), 15. https://doi.org/10.32584/jkmk.v3i1.443

Fitriana, Z. (2021). ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MENJALANKAN DIET PADA LANSIA. Kesehatan, 21(1), 1–9. https://doi.org/10.1016/j.solener.2019.02.027%0Ahttps://www.golder.com/insights/block-caving-a-viable-alternative/%0A???

Friedman, M. M. (2020). BUKU AJAR KEPERAWATAN KELUARGA.

Irbar, I., Dahlia, D., Aryani, D. F., & Maria, R. (2023). Intervensi Non Farmakologis pada Pasien Diabetes Mellitus dengan Gangguan Tidur. Jurnal Keperawatan Silampari, 6(2), 1897–1908. https://doi.org/10.31539/jks.v6i2.6039

Kemenkes RI. (2020). DIABETES MILITUS. 1–183.

Na’imah, F., & Putriningtyas, N. D. (2021). Kadar ?-Karoten, Serat, Protein, Dan Sifat Organoleptik Snack Bar Labu Kuning Dan Kacang Merah Sebagai Makanan Selingan Bagi Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 1(1), 472–478. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/IJPHN

Naomiyah, T. S. (2020). DIABETES MELLITUS PADA NY . S DI WILAYAH PUSKESMAS.

Notoatmodjo, S. (2019). Metodologi Penelitian Kesehatan.

Nurjanah, H., Setiawan, B., & Roosita, K. (2020). Potensi Labu Kuning (Cucurbita moschata) sebagai Makanan Tinggi Serat dalam Bentuk Cair. Indonesian Journal of Human Nutrition, 7(1), 54–68. https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2020.007.01.6

Parwata. (2022). Deskripsi Labu Kuning (Cucurma Moschata). Poltekkes Denpasar, 1–23. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/9262/7/BAB II.pdf

SDKI. (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.

SIKI. (2018). STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA.

SLKI. (2018). standar luaran keperawatan indonesia.

suddarth’s & Brunner. (2018). buku ajar keperawatan medikal bedah: Vol. (14).

Sugitha, I. M., Harsojuwono, B. A., & Sedana Yoga, I. W. G. (2023). PENENTUAN FORMULA BISKUIT LABU KUNING (Cucurbita moschata) SEBAGAI PANGAN DIET PENDERITA DIABETES MELLITUS. Seminar NasionalSaindanTeknologi (Senastek), September, 1–7.

WHO. (2016). Laporan Global. 1–88.

Womas, Y. Y. (2023). BERBAGAI OLAHAN LABU KUNING UNTUK PENURUNAN secara global adalah hipertensi yang biasa disebut The Silent Killer . Berdasarkan rekomendasi Join National Committee dalam The Eighth Report of Join National. 1(1), 1–6.