Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24 -60 Bulan di Kelurahan Teritih Wilayah Kerja Puskesmas Kalodran Kota Serang Provinsi Banten Tahun 2022
DOI:
https://doi.org/10.59680/anestesi.v1i2.395Keywords:
Stunting, Children Aged 24-60 Months, Parenting StyleAbstract
Stunting (dwarf) is a condition where a toddler has a length or height that is less when compared to age. This condition indicates a poor nutritional status (malnutrition) over a long period of time (chronic). The purpose of this study was to find out the relationship between maternal parenting and the incidence of stunting in children aged 24-60 months in the Teritih sub-district, the working area of the Kalodran Public Health Center, Serang City, Banten Province in 2022. This research is descriptive and this research uses primary data with a measuring instrument, namely a questionnaire that has been tested as an instrument , in data analysis using the Chi Square statistical test with a sample of 14 pregnant women who have children aged 24-60 months and the researchers chose respondents with total sampling technique. Most of the results were obtained in providing food with democratic parenting as many as 9 (64.3%) and almost all respondents who were stunted were short as many as 10 (71.4%). The results of the chi square test showed P = 0.000, which means that there was a significant relationship between parenting style and the incidence of stunting and the OR value of 1.400 indicated that democratic parenting was more at risk of stunting once than authoritarian parenting in providing food or nutrition to children. It is recommended to increase knowledge and provide direct experience for researchers so that it becomes a reference material for comparing theories with stunting incidents in the community.
References
Adriani, (2019) Hubungan Pola Asuh orang tua dengan Stunting pada Balita diwilayah kerja puskesmas Jamblang Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat.
Arikunto,Suharsini. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta : Rineka Cipta.
Aramico, dkk. (2018). Hubungan Sosial Ekonomi, Pola Asuh, Pola Makan dengan Stunting pada Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Aceh Tengah.
Aridiyah, Farah Okky, dkk. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wiliyah Pedesaan dan Perkotaan. Universitas Jember.
Baliwati, (2019) Hubungan Pola Asuh orang tua dengan Stunting pada Balita di Desa Pageragung Kota Tangerang Provinsi Banten.
Dinas Kesehatan Provinsi Banten. (2022). Jumlah Angka Stunting pada anak dibawah usia lima tahun atau Balita Provinsi Banten.
Dinas Kesehatan Kota Serang (2021) Jumlah Prevalensi stunting di Kota Serang.
Depkes, RI, (2020). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta..
Eniyati. (2016). Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Status Gizi Balita. Yogyakarta : STIKES Jendral A. Yani Yogyakarta
Friska, (2019) Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan kejadian stunting pada kasus Balita. Yogyakarta : STIKES Jendral A. Yani Yogyakarta
Handayani, dkk. (2017). Penyimpangan Tumbuh Kembang pada Anak dari Orang Tua Bekerja Volume 20 no 1 Jurnal Keperawatan. Jakarta : Salemba Humaika.
Kemenkes. (2020). Pemantauan Status Gizi dan Jumlah Prevalensi stunting Tahun 2020. Jakarta : Direktorat Gizi Masyarakat.. 2020. Situasi Balita Pendek. Jakarta Selatan : Pusat Data dan Informasi.. 2020. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta : Direktorat Bina Gizi.
Kyle, Terri, Susan Carman. (2014). Buku Ajar Keperawatan Pediatri Edisi 2. Jakarta : EGC.
Khairina, Erriz dan Yapina, Widyawati. (2018). Pengasuhan Nenek pada Cucu Berusia Balita dengan Ibu Bekerja. Jakarta : Unika Atma Jaya.
Martianto, 2018 Hubungan Pola Asuh dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-49 Bulan di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makasar Tahun 2018
MCA. (2017). Stunting dan Masa Depan Indonesia. Jakarta : TIM. Medan, Poltekkes Kemenkes. 2018. Pedoman Penyusunan Skripsi. Politehnik Kesehatan RI
Munawaroh, Siti. (2015). Pola Asuh Mempengaruhi Status Gizi Balita. Ponorogo : Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Nabuasa, (2020) Gambaran Pola Asuh Orang Tua dengan Status Gizi Balita. Yogyakarta : STIKES Jendral A. Yani Yogyakarta
Nursalam.(2016).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :Salemba Medika
Notoadmodjo, Soekidjo. (2018). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
Purnomo, (2020) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Anak Usia 24-49 Bulan di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makasar. Makasar : Universitas Hasanuddin.
PSG. (2017). Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. Jakarta : Direktora Gizi Masyarakat.
Persagi. (2018). Stop Stunting dengan Konseling Gizi. Jakarta : Penebar Plus.
Rahmayana, (2021) Hubungan Pola Asuh orang tua dengan Stunting pada Balita di Desa Banjar Agung Wilayah Kerja Puskesmas Plered Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat Tahun 2021
Rakhmawati, Istina. (2015). Peran Keluarga dalam Pengasuhan Anak. Jawa Tengah.
Renyoet, Brigitte Sarah, dkk. (2013). Hubungan Pola Asuh dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-23 Bulan di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makasar. Makasar : Universitas Hasanuddin.
Santrock. (2015). Masa Perkembangan Anak, Edisi 11 Jilid 2. Jakarta : Salemba Humaika.
Siregar, Syofian. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.
Soetjiningsih, (2019) Hubungan Pola Asuh dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-23 Bulan di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makasa Tahun 2019r. Makasar : Universitas Hasanuddin.
TNP2K. (2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Jakarta Pusat : TIM Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
Virdani, A. S., (2012). Hubungan Antara Pola Asuh Terhadap Status Gizi Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirungkut Kelurahan Kalirungkut Kota Surabaya. Universitas Airlangga, Surabaya.
Widyaningsih, (2020) Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Kejadian Stunting Diwilayah Puskesmas Mantrijeron Tahun 2020. Yogyakarta : STIKES Jendral A. Yani Yogyakarta
Zaluchu Fotarisman. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. Bandung: Cita pustaka Media