Perbandingan Kadar Haemoglobin pada Ibu Hamil Trimester I, II, III dalam Rangka Mengidentifikasi Kejadian Anemia Puskesmas Gebang Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2024
DOI:
https://doi.org/10.59680/ventilator.v2i4.1523Keywords:
Pregnant Women, Anemia, HemoglobinAbstract
Around 41.8% of pregnant women around the world experience anemia. The prevalence of anemia in pregnant women in the world is estimated at around 57.1% in Africa, 48.2% in Asia, 25.1% in Europe and 24.1% in America. The results of Basic Health Research (Riskesdas) in 2013, the prevalence of anemia in pregnant women in Indonesia was around 37.1%, with hemoglobin levels < 11.0 g/dL approaching the proportion between urban areas 36.4% and rural areas 37.8%. Based on the 2001 Household Health Survey (SKRT), the prevalence of anemia in pregnant women was 40.1%. Meanwhile, the 2004 DKI Jakarta survey showed that the prevalence rate of anemia in pregnant women was 43.5%. The general aim of this research was to determine differences in hemoglobin levels in pregnant women in the first, second and third trimesters at the Gebang Health Center, Langkat Regency in 2024. Hemoglobin examination in pregnant women aims to To find out whether the mother is experiencing blood deficiency or not, namely by checking hemoglobin levels during pregnancy. The method is quantitative research with an analytical survey method using a cross sectional design, namely, a study that concerns risk factors using a retrospective approach. Analysis shows that there are differences in hemoglobin levels in the first, second and third trimesters. The average hemoglobin levels in the first trimester (11.7 g/dL) and II (11.0 g/dL) were still within normal limits, while the hemoglobin in the third trimester (10.2 g/dL) was abnormal. Hemoglobin levels < 11.0 g/dL in pregnant women can be said to be anemia, whereas if hemoglobin levels in pregnant women are > 11.0 g/dL it is not said to be anemia. So it can be seen that hemoglobin levels in the third trimester are lower than hemoglobin levels in the first and second trimesters. Pregnant women are expected to be able to check their pregnancy by carrying out an HB examination.
References
Amanupunnyo, N. A., Shaluhiyah, Z., & Margawati, A. (2018). Analisis faktor penyebab anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kairatu Seram Barat. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3, 173–181.
Amini, A., Pamungkas, C. E., & Harahap, A. P. (2018). Usia ibu dan paritas sebagai faktor risiko yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ampenan. Midwifery Journal, 3, 108.
Andriyani, N. L. M. (2020). Definisi hemoglobin. Poltekkes Denpasar.
Aprilia, N. (2019). Hubungan anemia pada kehamilan dengan tingkat asfiksia neonatorum pada ibu bersalin di RSUD Wangaya tahun 2019. Jurnal (pp. 8–22).
Astuti, B. A., Santosa, S. W., & U. M. S. (2012). Hubungan antara dukungan keluarga dengan penyesuaian diri pada kehamilan pertama. Jurnal Psikologi, 220–228.
Baharutan, H., Siantan, S., & Rampengan, J. J. V. (2016). Gambaran kadar hemoglobin pada ibu hamil. Jurnal e-Biomedik, 1, 1–3.
Budiyanto, A., & Wurisastuti, T. (2017). Faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria pada ibu hamil. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 25–30.
Herman, I. (2020). Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian penyakit anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari. Jurnal Ilmiah Karya Kesehatan, 1, 1–?.
Irdayanti. (2017). Identifikasi kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil trimester I, II, dan III terhadap kejadian anemia di Puskesmas Poasia. Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Kendari.
Kiswari, R. (2014). Hematologi & transfusi. Erlangga.
Magon, N., & Kumar, P. (2012). Hormones in pregnancy. Nigerian Medical Journal, 53, 179.
Manuaba, I. A. C. (2010). Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB untuk pendidikan bidan. EGC.
Ngurah Rai, I. G. B., Kawengian, S. E. S., & Mayulu, N. (2016). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Jurnal e-Biomedik, 4, ?–?.
Oehadian, A. (2012). Pendekatan klinis dan diagnosis anemia. Cermin Dunia Kedokteran, 39, 407–412.
Parulian, I., Roosleyn, T., Tinggi, S., Kesehatan, I., & Widya, J. I. (2016). Strategi dalam penanggulangan pencegahan anemia pada kehamilan. Jurnal Ilmiah Widya, 3, 1–9.
Pitiglio, D. H., Harmening, D., Harmening, D., & Sacher, A. R. (2008). Clinical hematology and fundamentals of hemostasis. F.A. Davis Company.
PT. Sysmex Indonesia. (n.d.). Detail produk alat Sysmex XN-350. PT. Sysmex Indonesia.
Reyes, G., & Enrique, L. (2013). Konsep dasar kehamilan. Journal of Chemical Information and Model, 53, 1689–1699.
Rismawati, S., & Rohmatin, E. (2018). Analisis penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil. Media Informasi, 14, 51–57.
Ristica, O. D. (2013). Faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil. Jurnal Kesehatan Komunitas, 2, 78–82.
Sjahriani, T., & F. V. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Jurnal Kebidanan dan Jurnal Medis Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang, 9, 161–167.
Solekah, L., Santosa, B., & F. H. Z. (2019). Perbedaan kadar hemoglobin darah vena dengan darah kapiler metode cupri sulfat. Respir Unimus, 5–15.
Susilonigtyas, I. (2012). Pemberian zat besi (Fe) dalam kehamilan. Jurnal Universitas Islam Sultan Agung, 1–24.
Sutanto, A. V., & Fitriana, Y. (2018). Asuhan pada kehamilan. Pustaka Baru Press.
Syarfaini, Alam, S., Aeni, S., Habibi, & Noviani, N. A. (2019). Faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sudiang Raya Kota Makassar. Al-Sihah Public Health Science Journal, 11, 143–155.
Wahyuntari, E. (2020). Gambaran anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kalasan. Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM Mataram, 5, 1.
Wati, W. (2021). Gambaran kondisi ibu hamil menurut pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Sungailiat. Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung, 4, 136–142.
Willy, A. (2017). Kejadian anemia pada ibu hamil ditinjau dari paritas dan usia. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 8, 1–?.
