Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Pemanfaatan Spray Anti Nyamuk Berbahan Alami Untuk Menghindari Gigitan Nyamuk dan Penyakit DBD
DOI:
https://doi.org/10.55606/pkmsisthana.v7i2.2070Keywords:
Dengue Hemorrhagic Fever, Prevention, WetlandsAbstract
Latar Belakang: Lahan basah merupakan ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati, namun juga menjadi habitat yang ideal bagi berbagai vektor penyakit, terutama nyamuk. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Masyarakat Kelurahan Pebatuan sepakat bahwa jumlah nyamuk di daerah kelolaan sangat mengganggu dan kondisi got yang sangat kotor perlu ditangani.
Tujuan: Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menghindari gigitan nyamuk dan penyakit DBD
Metode: Penyuluhan dan demonstrasi pembuatan spray anti nyamuk berbahan alami yakni kulit jeruk nipis, serai, cengkeh, dan campuran minyak zaitun.
Hasil: Meningkatnya pengetahuan warga mengenai DBD perihal pemanfaatan spray anti nyamuk berbahan alami dengan adanya peningkatan sebesar 31,4 poin. Dan warga aktif melakukan pencegahan DBD dengan membersihkan lingkungan sekitar, penyuluhan yang dilakukan memperoleh respon positif dari masyarakat
Kesimpulan: Pada kegiatan pengabdian ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pencegahan DBD melalui pemanfaatan spray anti nyamuk berbahan alami serta menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya berkelanjutan dalam mengurangi risiko penyebaran penyakit
References
Akbar, H., Syaputra, E. M. (2019). Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD)di Kabupaten Indramayu, MPPKI 2(3), 159-164.
Ardiana, C., Mulyaningsih, S., Nursuciani, M., & Leni, S. M. (2021). Penggunaan minyak tanaman serai wangi (Cymbopogon nardus L.) sebagai repellent senyawa lipid alami nyamuk. Jurnal Life Science: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, 5(2), 101–110.
Anggraini, D. R., Huda, S., Agushybana F. (2021). Faktor Perilaku Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Daerah Endemis Kota Semarang, Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan 12(2), 344-349.
Bakce, D., Syahza, A., Suwondo, S., Wawan, W., Suprayogi, I., Sulaiman, R., Mustofan, R., & Asmit, B. (2021). LAHAN BASAH.
Choochote, W., Chaiyasit, D., Kanjanapothi, D., Rattanachanpichai, E., Jitpakdi, A., Tuetun, B., & Pitasawat, B. (2014). Efficacy of Thai herbal essential oils as green repellent against mosquito vectors. Journal of Vector Ecology, 29(2), 216–220. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25438256/
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2021). Profil Kesehatan Provinsi Riau.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Rahmawati, E., Ndalu, M. K., & Sadukh, J. J. P. (2021). Efektivitas ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai anti nyamuk Aedes sp. Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi, 4(2), 85–92.
Rosida, I. (2018). Gambaran Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Ditinjau Dari Tempat Perindukan di Kelurahan Sesetan Denpasar Selatan Tahun 2018. Karya Tulis Ilmiah Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar
Sepdianadi, R. 2020. Apa sih lahan basah? Yuk kenalan dengan ekosistem yang satu Ini!!, https://fsc.fkt.ugm.ac.id/apa-sih-lahan-basah-yuk-kenalan- dengan-ekosistem-yang-satu-ini, diakses pada 23 Agustus 2024 pukul 9.32 WIB.
Susanti, Suharyo. (2017). Hubungan lingkungan fisik dengan keberadaan jentik Aedes pada area bervegetasi pohon pisang. Journal of Public Health. 6(4):272-6.
World Health Organization. (2020). Dengue and severe dengue. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue.
Zulaikha. (2023). Efektivitas berbagai konsentrasi ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai repellent terhadap daya hinggap nyamuk Aedes aegypti. Buletin Keslingmas, 38(3), 221–230.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.













