PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA KELUARGA DENGAN KLIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA SOEROJO MAGELANG

Authors

  • Nanang Khosim Azhari STIKES Kesdam IV/ Diponegoro Semarang
  • Desi Ariyana Rahayu Universitas Muhammadiyah Semarang

DOI:

https://doi.org/10.55606/pkmsisthana.v4i2.127

Keywords:

pendidikan kesehatan, gangguan jiwa, keluarga

Abstract

Abstrak

Prevalensi kekambuhan pada klien skizofrenia terbilang tinggi yaitu berada dalam rentang 50-92%, secara global. Kekambuhan sering terjaid akibat dari kurang pengetahuan dari keluarga terhadap masalah kejiwaan yang dialami oleh klien. Klien dan keluarga perlu mendeteksi secara dini fase prodromal yang terjadi pada klien agar potensial kambuh dapat ditangani. Faktor penyebab kekambuhan adalah ketidakpatuhan pengobatan ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) sebesar 36,1 % tidak minum obat karena merasa sudah sehat dan 33,7% tidak rutin berobat ke fasilitas layanan kesehatan. Dukungan keluarga yang buruk juga memberi peluang terjadinya kekambuhan hingga enam kali lipat pada klien skizofrenia. Klien dengan episode kambuh berulang berisiko tinggi meningkatkan keparahan penyakit, fungsi sosial dan peningkatan risiko bunuh diri. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan ODGJ agar mampu merawat sehingga angka kekambuhan dapat ditekan.

References

Agung, S., & Wijaya, A. (2013). Hubungan Dokumentasi Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di RS Di Jawa Timur, 13–16.
Bolton, J. M., Gunnell, D., & Turecki, G. (2015). Suicide risk assessment and intervention in people with mental illness. BMJ (Online), 351. https://doi.org/10.1136/bmj.h4978
De Santis, M. L., Myrick, H., Lamis, D. A., Pelic, C. P., Rhue, C., & York, J. (2015). Suicide- specific Safety in the Inpatient Psychiatric Unit. Issues in Mental Health Nursing, 36(3), 190–199. https://doi.org/10.3109/01612840.2014.961625
Frelita, G., Situmorang, T.J., & Silitonga, D.S. 2011. Joint Commission International Accreditation Standards for Hospitals, 4 th ed. Oakbrook Terrace, Illinois 60181 U.S.A.
Iyer Patricia, W. & Camp Nancy, H. 2004. Dokumentasi Keperawatan: Suatu Pendekatan Proses Keperawatan Jakarta, EGC.
JCI 2006. Journal on Quality and Patient Safety, Root Causes of Sentinel Events, 32.
Klehr, J., Hafner, J., Spelz, L.M., Steen, S., & Weaver, K. 2009. Implementation of standardized nomenclature in the electronic medical record. Int J Nurs.Terminol.Classif., 20, (4) 169- 180 available from: PM:19883454
Agung, S., & Wijaya, A. (2013). Hubungan Dokumentasi Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di RS Di Jawa Timur, 13–16.
Health Care Organizations. (n.d.). Suicide Risk Assessment Guide. 2017.
Wulandari, R., & Kes, M. (2016). Pasient safety. Retrieved March 2, 2019, from http://eprints.dinus.ac.id/14476/1/[Materi]_Respati_Wulandari%2C_M._Kes_-_Pasient_Safety
Komisi Akreditasi Rumah Sakit 2012. Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi. 2012.
Agung, S., & Wijaya, A. (2013). Hubungan Dokumentasi Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di RS Di Jawa Timur, 13–16.
Health Care Organizations. (n.d.). Suicide Risk Assessment Guide. 2017.
Wulandari, R., & Kes, M. (2016). Pasient safety. Retrieved March 2, 2019, from http://eprints.dinus.ac.id/14476/1/[Materi]_Respati_Wulandari%2C_M._Kes_-_Pasient_Safety
WHO. Guidelines for Medical Record and Clinical Documentation. 2007

Downloads

Published

2022-10-17

How to Cite

Azhari, N. K., & Rahayu, D. A. . (2022). PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA KELUARGA DENGAN KLIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA SOEROJO MAGELANG. JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA, 4(2), 42–45. https://doi.org/10.55606/pkmsisthana.v4i2.127