Hubungan Tingkat Stress, Aktivitas Fisik, Konsumsi Makanan Tinggi Natrium Dan Tekanan Darah Pada Lansia (55-64 Tahun) Di UPTD Puskesmas Jatiasih Kota Bekasi
DOI:
https://doi.org/10.59680/medika.v1i4.637Keywords:
stress level, physical activity, consumption of high sodium foods, blood pressureAbstract
Background: Blood pressure is the heart's ability to contract like a pump in pushing blood to continue to flow throughout the body in the blood vessels. Risk factors caused high blood pressure can be divided into two uncontrolled factors such as gender, age and family history. While the controlled factors include stress levels, physical activity, obesity, and high-sodium foods consumption. Objective: This study was to determine the correlation between stress levels, physical activity, consumption of high-sodium foods and blood pressure in the elderly (55-64 years) at UPTD Puskesmas Jatiasih, Bekasi City. Research Methods: This research is a cross-sectional approach, with data analysis used is the chi-square statistical test. The research sample was taken using the calculation method using G*power. The population in this study were the elderly (55-64 years) at the UPTD Jatiasih Health Center, Bekasi City, with a total of 46 subjects. DASS 21 stress level instrument, PASE physical activity, consumption of foods high in sodium Semi-FFQ. Result: of the study that Correlation between high sodium food consumption and systolic blood pressure p value = 0,001, correlation between high sodium food consumption and diastolic blood pressure p value = 0,823, stress level correlation with systolic blood pressure p value = 0,095, stress level correlation with diastolic blood pressure p value = 0,573, physical activity correlation with systolic blood pressure p value = 0,328, physical activity correlation with diastolic blood preassure p value = 0,345. Conclusion: from the result of the analysis of high sodium food consumtion, there is a signicant correlation between high sodium food consumption and systolic blood pressure in the elderly with a p value = 0,001 (p<0,05) at the UPTD Puskesmas Jatiasih, Bekasi City.
References
Andrian. (2013). Skeptisisme Profesinal Audit, Etika, Pengalaman dan Keahlian Audit Terhadap Ketetapan Pemberian Opini Audior Studi Empiris pada BPK RI Perwakilan. Provinsi Riau. Universitas Negeri Padang.
Badan Pusat Statstik. (2020). Statistik
Penduduk Lanjut Usia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Devi et al,. (2020). Hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi. JOM FKp, Vol. 7 No. 1 (Januari-Juni) 2020.
Eko et al,. (2019). Hubungan antara asupan makanan, stress, dan aktivitas fisik dengan hipertensi pada usia menopause di puskesmas pangkalan lada. Volume 17 No. 1 Maret 2019.
Fadlilah, Siti, Rahil et al,. (2020). Analisis faktor yang mempengaruhi tekanan drah dan saturasi oksigen perifer tingkat beban kerja terhadap denyut nadi pekerja ground hanling bandara. J: Teknik Industri, XI (1).
Fajar, H. (2014). Hubungan Tingkat Stress dengan Tekanan Daah Pada Lansia Hipertensi Di Gamping Sleman Yogyakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehata Aisyah Yogakarta.
Fatimah. (2010). Merawat Manusia Lanjut
Usia. Jakarta: CV. Trans Info Medika.
Fera Yulistina, Sri M.D, Eunike R.R.
(2017). Korelasi asupan makanan, stress, dan aktivitas
fisik dengan hipertensi pada usia menopause. Unnes Journal of Public Health 6 (1). http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph.
Haldar. (2013). Global Brief on Hypertension: Silent Killer, Global Public Health Crisis. Indian J. Phys. Med. Rehabil., Vol. 24, No. 1.
Hedge, S.M. (2015). Influence of Physical Activity on Hypertension and Cardiac Structure and Function. Hill SF, Springer.
Iswahyuni, S. (2017). Hubungan antara
aktivitas fisik dan hipertensi pada lansia. Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian. 14(2). P. 1.doi:10.26576/profesi.155.
Kementrian Kesehatan RI. (2013).
Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesi, Jakarta.
Khasanah, N. (2012). Waspadai Beragam
Penyakit Generatif Akibat Pola makan. Yogyakarta: Laksana.
Martha et al,. (2022). Hubungan asupan natrium, kalium dan lemak, kebiasaan olahraga, riwayat keluarga dan kualitas tidur dengan kejadian hipertensi. JGK-Vol.14, no. 2 Juli 2022.
Mike Rahayu Susanti. (2017). Hubungan asupan natrium dan kalium dengan tekanan darah pada lansia di kelurahan panjang. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Miller, CA. (2012). Nursing care of older
adult: Theory and Paractice. Philadelphia: J.B Lippinocott Company.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. (2021). Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Hpertensi Pulmonal. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).
Rahayu, W. (2021). Hubungan Tinkat Stress dan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Mlati I Kabupaten Sleman. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Yogyakarta.
Ramayulis, R. (2010). Menu dan resep untuk penderita hipertensi. Penebar Plus. Jakarta
Ridwan, M. (2017). Mengnal, Mencegah,
Mengatasi Sillet Killer, “Hipertensi”. Romawi Pustaka.
Rizcha, M. (2022). Hubungan
Pengetahuan, Asupan Natrium dan Asupan Kalium dengan Tekanan Darah pada Lansia Di Puskesmas Sukawali Kabupaten Tanggerang. Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Santoso, D. (2010). Membinasi Hipertensi.
Surabaya: Jaring Pena.
Sasmalinda, Lusi, Syariandi, & Hema. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tekanan darah pasien di puskesmas Malalo Batipuh selatan dengan menggunakan regresi linier berganda. UNP Journal of Mathematics, 2,(1).
Siregar, R., & Yusuf, S. F. (2022). Kesehatan Reproduksi Lansia. PT. Inovasi Pratama Internasional (IPI).
