Pengaruh Air Rebusan Daun Seledri pada Lansia Penderita Hipertensi di Puskesmas Rusip Provinsi Aceh Tahun 2022
DOI:
https://doi.org/10.59680/medika.v2i4.1811Keywords:
Celery Leaves, Elderly, HypertensionAbstract
Hypertension or high blood pressure is a condition of increased pressure in the arteries. In general, hypertension often does not show symptoms, but blood pressure that is too high can increase the risk of stroke, aneurysm, heart failure, heart attack, and kidney damage. The purpose of this study was to analyze the effect of giving celery boiled water to the elderly with hypertension at the Rusip Health Center, Rusip Antara District, Central Aceh Regency, Aceh Province in 2022. The type of research is experimental with a research design using one group pre-post design, namely a research design that will be carried out by researchers by involving one group of subjects where the subject group will be observed before being treated and re-observed after being treated. This research was conducted at the Rusip Health Center, Rusip Antara District, Central Aceh Regency in 2022. The population in this study was 51 people, the number of samples used was 20 people using the Simple Random Sampling technique. The results of the study using the Wilcoxon test obtained a Z count value for systolic blood pressure of -2.911 with a p-value of 0.004. It is concluded that there is an effect of giving boiled celery water on reducing both systolic and diastolic blood pressure in elderly people with hypertension at the Rusip Health Center, Rusip Antara District, Central Aceh Regency in 2022.
References
Afridah, W. (2013). Air rebusan seledri menurunkan tekanan darah. Jurnal Unusa.ac.id. Diakses 25 Mei 2018.
Agoes, A. (2010). Tanaman obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika.
Anggraeni, et al. (2009). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pasien yang berobat di poliklinik dewasa Puskesmas Bangkinang periode Januari sampai Juni 2008 (Skripsi, tidak dipublikasikan). Bangkinang.
Anies. (2006). Waspada ancaman penyakit tidak menular. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Apriliano. (2012). Manfaat seledri bagi kesehatan tubuh. Diakses dari http://artikelkesehatan.com/html
Apriliano. (2012, Mei 25). Manfaat seledri bagi kesehatan tubuh. Diakses Mei 2018, dari http://artikelkesehatan.com/html
Arini, dkk. (2005). Antihipertensi: Farmakologi dan terapi (Edisi ke-4). Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Asmadi. (2012). Seledri dapat menurunkan hipertensi. Diakses dari http://artiklekesehatan.com/html
Asmawati. (2015). Efektivitas rebusan seledri menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia. Jurnal Kesehatan, 6(2).
Castillo, F., Hernandez, D., Gallegos, G., Rodríguez, R., & Aguilar, C. N. (2012). Antifungal properties of bioactive compounds from plants. In D. D. Dhanasekaran (Ed.), Fungicides for plant and animal diseases (pp. 81–108). Avicenna Journal of Phytomedicine, 2.
Dalimartha, S. (2007). Atlas tumbuhan obat Indonesia. Jakarta: Puspaswara.
Dalimartha, S. (2008). Care yourself: Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus+.
Department of Agriculture, Forestry and Fisheries. (2013). Celery (Apium graveolens L.). Afrika: Plant Production.
Dianat, M., Veisi, A., Ahangarpour, A., & Moghaddam, H. F. (2015). The effect of hydro-alcoholic celery (Apium graveolens) leaf extract on cardiovascular parameters and lipid profile in animal model of hypertension induced by fructose. Avicenna Journal of Phytomedicine, 5, 203–209.
Dinas Kesehatan Kota Kendari. (2015). Profil kesehatan Kota Kendari tahun 2014. Kendari: Dinas Kesehatan Kota Kendari.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. (2016). Profil kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2016. Medan: Dinkes Sumut.
Esmail, A., & Snafi, A. (2014). The pharmacology of Apium graveolens – A review. International Journal for Pharmaceutical, 1, 48–59.
Hall, G. A. (2007). Buku ajar fisiologi. Jakarta: EGC.
Junaidi, I. (2010). Hipertensi: Pengenalan, pencegahan, dan pengobatan. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Kementerian Kesehatan RI. (2015/2016). Profil kesehatan Kabupaten Sidoarjo tahun 2015 dan 2016. Surabaya: www.depkes.go.id.
Kooti, W., Akbari, S. A., Samani, M. A., Ghadery, H., & Larky, D. A. (2014). A review on medicinal plant of Apium graveolens. Journal of Herbal Medicine, 1, 48–59.
Kowalsky, R. (2010). Terapi hipertensi. Bandung: Qanita.
Lestari, A. P. (2012). Pengaruh pemberian jus tomat (Lycopersicum commune) terhadap penurunan tekanan darah wanita postmenopause hipertensif (Skripsi). Universitas Diponegoro, Semarang.
Muhammadun, A. (2010). Hidup bersama hipertensi. Yogyakarta: iN-Books.
Muttaqin, A., & Sari, K. (2011). Asuhan keperawatan gangguan sistem perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.
Muzakar. (2012). Pengaruh pemberian air rebusan seledri terhadap penurunan hipertensi. Jurnal Kesehatan.
Nursalam. (2008). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Putra, W. S. (2013). 68 buah ajaib penangkal penyakit. Yogyakarta: Katahari.
Raju, M. P., Babu, D. G. A., Kumar, B. R., & Rajashekar, C. H. (2013). The role of phytosterols enriched foods – A review. IOSR Journal of Environmental Science, Toxicology and Food Technology, 7, 40–47.
Raymond, J. (2011). The path to a vibrant health: A multi-dimensional approach to health. USA: Authorhouse.
Riskesdas. (2017). Laporan hasil riset kesehatan dasar Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Shep, S. (2005). Mayo Clinic hipertensi: Mengatasi tekanan darah tinggi. Jakarta: Intisari Mediatama.
Stanley, J. C., Veith, F. J., & Wakefield, T. W. (2014). Current therapy in vascular and endovascular surgery. USA: Elsevier.
Suddart, B., & Suddart, L. (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC.
Sukmono, R. (2009). Mengatasi aneka penyakit dengan terapi herbal. Jakarta: Argo Media Pustaka.
Sutanto. (2010). Cekal (cegah dan tangkal) penyakit modern: Hipertensi, stroke, jantung, kolesterol, dan diabetes. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Triola, F. (2010). Kandungan seledri dan manfaatnya untuk kesehatan. Jakarta: PT Intisari.
Triyanto, E. (2014). Pelayanan keperawatan bagi penderita hipertensi secara terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Umarudin, S., R., & Yuniastuti, A. (2012). Efektivitas ekstrak tanin seledri terhadap profil lipid tikus putih hiperkolesterolemi (Skripsi). Universitas Negeri Semarang.
Wahdah, N. (2011). Menaklukkan hipertensi dan diabetes (mendeteksi, mencegah dan mengobati) dengan cara medis dan herbal. Yogyakarta: Multipress.
Widjaya. (2009). Hubungan keluarga dengan tingkat kepatuhan diet rendah garam pada penderita hipertensi di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang.
World Health Organization. (2015). Hypertension fact sheet 2011. France: World Health Organization.
