Hubungan Pola Asuh Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak
DOI:
https://doi.org/10.59680/anestesi.v1i2.577Keywords:
Parenting, StuntingAbstract
Stunting or short growth occurs when children do not receive the right kind of nutrition, especially in the womb and during the first two years of life. Children who are short, it means that their body growth and brain development has decreased and suffered permanent and irreversible damage. Children who experience stunting will have a greater risk of disease and death. The problem of nutritional deficiency is one of the most common problems in developing countries, such as Indonesia. To determine the relationship between parenting and the incidence of stunting in children. This study used a cross sectional design . The results showed that there was no relationship between parenting patterns and the incidence of stunting in children with a p-value of 0.150 > 0.5. The nutritional status of children, the majority of children have normal height with a total of 15 respondents (75%), 4 respondents (20%) have high height and 1 (5%) respondents have short height so that they are at risk of stunting, The level of parenting shows that parenting patterns are mostly in the high category of 17 respondents (85%) and there is no relationship between parenting patterns and the incidence of stunting in children.
References
Alwi, H. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Aridiyah, F. O., Rohmawati, N. and Ririanty, M. (2015) ‘Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah pesedaan dan perkotaan’, 3(1), pp. 164–170. doi: 10.1007/s11746-013- 2339-4.
Astuti, W. (2014). Hubungan Pola Asuh Pemberian Makan Dan Perilaku Makan Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak Pra Sekolah Di Kota Magelang : Tesis Magister Keperawatan Universitas Gadjah Mada.
Baumrind, D. (2012). Effects of Authoritative Parental Control on Child Behavior. Child Dev. 1966: 37: 887–907. Dalam : Johnson Rachel, Welk Greg, Maurice Pedro, Ihmels Michelle. Parenting Styles and Home Obesogenic Environments. International Journal of Environmental Research and Public Health. : 9 : 1411-1426.
Biswakarma (2015). Pangan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : P. Group. Jakarta.
Boucher Nicole L. (2014). Feeding Style and a Child’s Body Mass Index. Journal of Pediatric Health Care.30(06):583-589.
Dinas Kesehatan Kota Surakarta. (2020). PSG Hasil Penimbangan Serentak 2020. Surakarta: Riskesdas.
Edward, D. C. (2013). Ketika Anak Sulit Diatur : Panduan Orang Tua Untuk Mengubah Masalah Perilaku Anak. Bandung : PT. Mizan Utama.
Hawi, A., Afnibar, S. N. U., Syaifulloh, M., & Mukhlis, H. (2020). Emotional and Social Character Development during Growth Period. Jurnal of Critical Reviews, 7(8), 2013-2018.
Hayyudini D., Suyatno., Dharmawan Y.(2017). Hubungan karakteristik ibu, pola asuh dan pemberian imunisasi dasar terhadap status gizi anak usia 12-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(4):788-800.
Hidayat A.A. (2014). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta Selatan: Salemba Medika.
Isnaini F., Indrawani YM.(2017) Faktor Dominan Penyebab Stunting Usia 12-23
Bulan di Posyandu Terpilih Kelurahan Depok Tahun 2017. 2017;1–19.
Izwardy D. (2019). Kebijakan dan Strategi Penanggulangan Stunting di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018a). Cegah Stunting Itu Penting. In Wartakesmas (pp. 1–27).
Kemenkes RI.(2016). Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta : Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013). Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018) . Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan, R.I. (2018) . Buletin Stunting Di Indonesia. Jakarta : Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Mussen, P. H., Conger, J.J., Kagan, J & Huston, C.A. (2014). Perkembangan dan Kepribadian Anak. Jakarta : Edisi Enam. Arcan
Nojomi. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita 25-60 bulan di Kelurahan Kalibiru Depok Tahun 2012. Jurnal Kesehatan POLTEKKES Kemenkes RI Pangkal Pinang. 8(1) : 1-8
Notoadmodjo, S. (2012) . Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoadmodjo, S. (2018) . Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo S. (2013) . Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Pt. Rioneka Cipta.
Nursalam. (2011) . Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Podlesak AK, Mozer ME, Smith-Simpson S, Lee S-Y, Donovan SM. (2017).
Associations between Parenting Style and Parent and Toddler Mealtime
Behaviors.National Library of Madicine.1(6): 120-145
Rachmi, C. N. et al. (2016). Stunting Underweight and Overweight in Children Aged 2.0–4.9 Years in Indonesia Prevalence Trends and Associated Risk Factors PLOS ONE. Public Library of Science, 11(5), pp. 1–17.
Renyoet BS, Hadju V, Rachmiwati SN. (2012) . Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di wilayah pesisir kecamatan Tallo kota Makassar tahun 2013. Jurnal Nutrient Science (PA-NSC). 2012: 1-13.
Rita, W., Anita, B., Hidayah, N., Podesta, F., Ardiansyah, S., Subeqi, A.T., Nasution, S.L., Riastuti, F. (2019). Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting (rekomendasi pengendaliannya di Kabupaten Lebong).Riset Informasi Kesehatan.8(2):140-151.
Riyanto, Agus. (2017). Buku Ajar Metodologi Penelitian. Jakarta: EGC.
Rochmawati., Marlenywati., Waliyo, E. (2016). Gizi Kurus (Wasting) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Pontianak. Jurnal Vokasi Kesehatan. 11(2): pp 132-138.
Setiawan, E., Ridwan, M., Masral. (2018). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andals Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2019. Jurnal FK UNPAD. 7(8):275-284.
Setyowati. Y. D. (2014). Hubungan Aktivitas Fisik, Konsumsi Fast Food dan Soft Drink pada anak Obesitas di Usia Sekolah Dasar. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Soetjiningsih. (2012). Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam Buku Ajar I Ilmu Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : Sagungseto.
Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta :Bumi Angkasa.
Sujarweni, W.V. (2014). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:
Penerbit Gava Medika.
Sujarweni, W.V. (2019). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:
Penerbit Gava Medika.
Supariasa., Bakri B., Fajar I. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Erlangga.
Susilo., Suyanto. (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Bursa Ilmu.
Taufiq Rohman, S.Pd.I, M. P. (2019). Pengaruh Edukasi Nutrisi Pada Ibu. Psikologi Perkembangan, vol 6: 1–224.
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. (2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Jakarta:TNP2K
UNICEF. (2019). Status Gizi dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Geneva : United Nation's Children's Fund (UNICEF).
Vonaesch, P., Randremanana, R., Gody, J. C., Collard, J. M., Giles-Vernick, T., Doria, M., Vigan-Womas, I., Rubbo, P. A., Etienne, A., Andriatahirintsoa, E. J., Kapel, N., Brown, E., Huus, K. E., Duffy, D., Finlay, B. B., Hasan, M., Hunald, F. A., Robinson, A., Manirakiza, A., Gouandjika-Vassilache, I. (2018). Identifying the etiology and pathophysiology underlying Stunting and environmental enteropathy: Study protocol of the AFRIBIOTA project. BMC Pediatrics, 18(1), 119.
Wahyu E., Utami T. (2017). Hubungan Antara Status Gizi Stunting dan Perkembangan Balita Usia 12-59 Bulan. Seminar Nasional dan Presentasi Hasil-Hasil Penelitian Pengabdian Masyarakat. ISBN 978-602-50798-01-1: 70-79.
WHO. (2012). Stunting Policy Brief. Geneva: World Health Organization.
Wulansari, Y. (2017). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6-5 9 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Gerunggang Kota Pangkalpinang Tahun 2017.Skripsi Strata Satu, STIKES Citra Delima Bangka Belitung. Vol 8(1): 1-8