PENERAPAN MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMKIT TK.III 04.06.02 BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG
DOI:
https://doi.org/10.55606/jufdikes.v5i1.207Keywords:
Kata kunci : Pasca operasi, Mobilisasi dini, Penurunan tingkat nyeriAbstract
Nyeri merupakan pengalaman pribadi yang diekspresikan secara berbeda. Tindakan medis yang sering menimbulkan nyeri adalah pembedahan. Pasien pasca operasi memerlukan perawatan yang maksimal untuk mempercepat pengembalian fungsi tubuh, dengan pemberian intervensi mobilisasi dini. Latihan mobilisasi dini ini dilakukan mulai 8 jam – 24 jam pasca oprasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan pemberian latihan mobilisasi dini untuk penurunan tingkat nyeri pada pasien pasca operasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode pendekatan pada satu kasus. Pengukuran skala nyeri post operasi ini menggunakan skala Numeric Rating Scale. Metode pegumpulan data yang digunakan yaitu menggunakan lembar observasi dan sop mobilisasi dini dengan kriteria inklusi pasien 8 jam post operasi. Jumlah sampel yang digunakan adalah 2 orang, Tingkat nyeri numeric rating scale 7-9 (nyeri berat), Berdasarkan analisa data didapatkan hasil bahwa tingkat nyeri responden I dari skala 7 (nyeri berat) menurun menjadi skala 4 (nyeri ringan), responden II dari skala 7 (nyeri berat) menurun menjadi 5 (nyeri sedang). Hasil diatas menunjukan bahwa kedua subjek penelitian mengalami penurunan skala nyeri yang signifikan dari skala berat menjadi skala sedang. Penerapan mobilisasi dini terhadap penurunan skala nyeri pada pasien pasca operasi direkomendasika sebagai penerapan terapi yang efektif dalam menurunkan skala nyeri.
References
DAFAR PUSTAKA
Anik Maryunani. Asuhan keperawatan Perioperatif - pre operasi (Menjelang Pembedahan). CV. Trans. Tufik Ismail, editor. Jakarta Timur; 2014. 7–8 p.
Ayun DQ. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Operasi Katarak. Tim, editor. Padang: Pustaka Galeri Mandiri; 2020. 23–24 p.
Bath M, Bashford T, Fitzgerald JE. What is ’ global surgery’? Defining the multidisciplinary interface between surgery, anaesthesia and public health. BMJ Glob Heal. 2019;4(5):1–9.
Wahyuni F, Astuti Y. Studi Deskriptif Pengetahuan Perawat Tentang Kebutuhan Spiritual Pasien di Unit Rawat Inap RST Bhakti Wira Tamtama Semarang. J KCeperawatan Sisthana. 2022;7(1):1–4.
Dewiyanti, Suardi, Alwi, Oktaviana D, Riski Amalia. Pengaruh pelaksanaan mobilisasi dini terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien pasca operasi. J Ilmu Keperawatan 9 2. 2021;(ISSN: 2338-6371, e-ISSN 2550-018X).
Tanra H, Rehatta NM, Musba T. Penatalaksanaan Nyeri Departemen Anestesi, Terapi Intensif dan Manajemen Nyeri. Makasar: Universitas Hasanuddi; 2013. 45 p.
Sulistyo Andarmoyo. Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Rose KR, editor. Jogjakarta: AR- RUZZ Media; 2017. 16–17 p.
Kemenkes RI. Profil Kesehatan RI Tahun 2016. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2016.
Eny Retna Ambarwati. KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi. Ari Setiawan, editor. Yogyakarta: Nuha Medika; 2017. 86–87 p.
Berkanis A., Nubatonis D, Lestari AA istri fenny. Pengaruh mobilisasi dini terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi Di RSUD S.K Lerik Kupang Tahun 2018. CHM-K Appl Sci J [Internet]. 2020;3(1):6–13. Available from: http://cyber- chmk.net/ojs/index.php/sains/article/view/759
No Title [Internet]. Available from: https://hellosehat.com/sehat/operasi/komplikasi-setelah- operasi-yang-terjadi/
Bahrudin M. PATOFISIOLOGI NYERI (PAIN). Saintika Med. 2018;13(1):7.
Satyanegara. Ilmu Bedah Saraf. Edisi V. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2018. 301 p.
Haroen H. Teknik Prosedur Keperwatan?: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Asmadi. Jakarta: Selemba Medika; 2015. 146–147 p.
Haryono R, Utami MPS. Keperawatan Medikal Bedah II. Yogyakarta: Pustaka Baru Press; 2021.
Nandar S. NYERI SECARA UMUM ( GENERAL PAIN ). 2018;(July).
Dalimunthe UA. Karakteristik Nyeri pada Pasien Fraktur yang Terpasang Traksi di RSUP H Adam Malik Medan. 2020;
No Title [Internet]. Available from: https://rsjsoerojo.co.id/2015/12/23/nyeri-dan-penanganannya/
No Title [Internet]. Available from: http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30- lihat/615-pentingnya-terapi-untuk-mengatasi-nyeri-post-operasi
Rahmanti A, Ambar S. Penerapan Selft Healing Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pasien Post Operasi di RSUD Ungaran. 2021;07(02):135–46.
Sutanto AV, Fitriana Y. Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: Pustaka Baru Press; 2017. 45–46 p.
Nadiya S, Mutia C. Hubungan Mobilisasi Dini Post Sectio Caesarea ( SC ) dengan Penyembuhan Luka Operasi di Ruang Kebidanan RSUD dr . Fauziah Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen Mobilization Relationships in Post sectio Caesarea ( SC ) With Healing of Operating Woes in Th. 2018;4(2):187–95.
Indrayani, Maryani S, Fauziah NA, dkk . Keterampilan Dasar linik Kebidanan. Watrianthos R, editor. Medan: Kita Menulis; 2021. 107 p.
Uliyah M, Hidayat AAA. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Edisi 3. S A, editor. Jakarta: Salemba Medika; 2015. 104–105 p.
Sumberjaya IW, Mertha IM. Mobilisasi Dini dan Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Post Operasi TURP. J Gema Keperawatan. 2020;13(1):43–50.
Notoatmodjo S. Metodologi Peneliian Kesehatan. Revisi. Jakarta: Bhineka Cipta; 2012.
Rinidar, M I, T A. Pengantar Farmakologi. Hikmah N ul, editor. Aceh; 2020.
Rizka J. Evaluasi Efek Samping Pasca Operasi Ortopedi Setelah Penggunaan Injeksi Ketorolac di RS Islam Sultan Agung Semarang. 2021;7:1–25. Available from: http://repository.unissula.ac.id/id/eprint/20887
Wijaya IPA. Analisis faktor yang mempengaruhi intensitas nyeri pasien pasca bedah abdomen dalam konteks asuhan keperawatan. J Dunia Kesehat [Internet]. 2016;5(1):1 Available from: Wijaya, I. P. A. (2016). Analisis faktor yang mempengaruhi intensitas nyeri pasien pasca bedah abdomen dalam konteks asuhan keperawatan. Jurnal Dunia Kesehatan, 5(1), 1–14. Artha, I. P. (2017). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Intensitas Nyeri Pasien Pas
